ANALISA KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA BAWANG MERAH RAMAH LINGKUNGAN DI KABUPATEN TEGAL

Main Article Content

Tri Cahyo Mardiyanto Tri Reni Prastuti, Retno Pangestuti

Abstract

Bawang merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang penting dan strategis dalam mempengaruhi perekonomian negara sehingga diperlukan pengembangan usahatani bawang merah terkait dengan kebutuhan konsumsi bawang merah seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Penelitian dilaksanakan selama 4 (empat) bulan dari bulan Juni s/d September 2015 pada lahan demplot di Desa Plumbungan, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal. Tujuan dari penelitian  ini adalah : (i).  Mengetahui dan menjelaskan biaya produksi dalam penerapan teknologi bawang merah ramah lingkungan; (ii). Mengetahui dan  menjelaskan penerimaan usahatani penerapan teknologi bawang merah ramah lingkungan; dan (iii). Mengetahui dan menjelaskan kelayakan usahatani budidaya bawang merah ramah lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (i). Biaya produksi teknologi rekomendasi lebih tinggi 15,88% dari cara petani; (ii). Penerimaan usahatani teknologi rekomendasi lebih tinggi 67,51% dari cara petani; (iii). Usahatani rekomendasi layak untuk diterapkan dalam budidaya bawang merah ramah lingkungan yaitu dengan ditunjukkan bahwa R/C dan B/C ratio teknologi rekomendasi lebih besar dari cara petani yaitu masing-masing 2,99 > 2,40 dan 1,99 > 1,40.

Article Details

How to Cite
Tri Reni Prastuti, Retno Pangestuti, T. C. M. (2017). ANALISA KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA BAWANG MERAH RAMAH LINGKUNGAN DI KABUPATEN TEGAL. Jurnal Agronomika, 12(01). Retrieved from https://journal.uniba.ac.id/index.php/AGR/article/view/29
Section
Artikel

References

Ahyari A. 1986. Manajemen Produksi. Bina Aksara. Jakarta (ID).

Arsyad L. 1993. Ekonomi Manajerial. Ekonomi Mikro Terapan untuk Manajemen Bisnis. BPFE. Yogyakarta (ID).

Badan Pusat Statistik. 2014. Statistik Sayuran dan Buah-Buahan Semusim Indonesia. BPS Pusat. Jakarta (ID).

Biles CL, Hill HP. 1988. Effect of Tricoderma harzianum on sporulation of Cochliobolus sativus on excised wheat seeding leaves. Phytopathology. 78:656 – 659.

Direktorat Perbenihan Hortikultura. 2011. Pedoman Pemurnian Varietas Bawang Merah. Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian. Jakarta (ID).

Fitriono. 2011. Pengertian Biaya. PT. Bina Aksara. Jakarta (ID).

Indriani H, Suminarsih E. 2003. Budidaya, Pengolahan, dan Pemasaran Rumput Laut. Penebar Swadaya. Jakarta (ID).

Pasaribu S, Hutabarat B, Azahari DH, Kristianto S, Iswariyadi A, dan Yusuf ES. 2014. Kajian Kesiapan Sektor Pertanian Menghadapi Pasar Tunggal ASEAN 2015. Badan Litbang Pertanian. Jakarta (ID).

Prayudi BA, Sari CK. 2011. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Utama Pada Bawang Merah Mendukung Terwujudnya Sistem Usaha Pertanian Berorientasi ramah Lingkungan. Risalah Hasil Pengkajian “Inovasi Pertanian Hortikultura di Jawa Tengah“. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah. Jawa Tengah (ID).

Rahardi. 2003. Agribisnis Peternakan. Penebar Swadaya. Jakarta (ID).

Rukmana R. 1995. Bawang Merah : Budidaya dan Pengolahan Pasca Panen. Kanisius. Jakarta (ID).

Wirasti Sri. 2014. Analisis Pendapatan dan Kelayakan Usaha Bawang Merah Goreng pada Industri Rumah Tangga Sofie di Kota Palu. Jurnal Agroteknis. 5:500-504.